Senin, 24 Mei 2021

Kumpulan Kata Kata Bijak Peribahasa Jawa Penuh Makna Kehidupan

Falsafah kehidupan Jawa seringkali disampaikan atau diajarkan kepada masyarakat atau generasi berikutnya dalam bentuk peribahasa yang mempunyai makna yang sangat dalam. Pada kesempatan kali ini penulis memilih 8 peribahasa Jawa yang sangat penuh dengan makna kehidupan dan merupakan hal yang baik bagi diri kita sendiri dan orang lain.
Berikut saya sematkan juga video yang berisi hal yang sama dengan artikel ini, silahkan menonton video jika anda merasa lebih senang mendengarkan kata kata daripada membaca artikel ini.


Peribahasa yang pertama:

1.   Manungso kuwi mung sakdermo nglakoni, dadi kudhu narimo ing pandhum 

Artinya adalah manusia itu hanyalah sebagai pelaku kehidupan sehingga harus menerima apapun yang diberikan oleh Tuhan kepada kita.

Pada saat kita telah berusaha dengan keras untuk mencapai suatu tujuan namun ternyata tidak mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan, maka kita pun harus ikhlas menerimanya dan tetap bersyukur agar kita tidak larut dalam kekecewaan atau bahkan kehilangan kebahagiaan.

Karena di dalam hidup ini yang menjadi bagian kita adalah  berusaha dengan sebaik mungkin  dan selebihnya Tuhanlah yang menentukannya.


 Peribahasa yang ke dua:

2.   Ajining diri dumunung ono ing lathi, ajining rogo ono ing busana

Artinya adalah harga diri dan kehormatan seseorang  terletak pada perkataan dan penampilannya.

Selalu sopan dalam bertutur sapa dan jujur dalam perkataan akan membuat orang lain menghargai dan mempercayai diri kita
Demikian juga dengan sopan santun dalam berpakaian karena penampilan kita adalah hal yang pertama kali dilihat oleh orang lain dan dari situlah diri kita akan dinilai
Selalu jagalah perkataan dan penampilan agar kita selalu memiliki harga diri di dalam kehidupan ini.

 Peribahasa yang ke tiga:

3.   Jer basuki mawa bea

Artinya adalah selalu ada harga yang harus dibayar untuk setiap kesuksesan yang ingin kita dapatkan
Di dalam hidup ini tidak ada sebuah keberhasilan yang didapatkan dengan cara cuma-Cuma. Tidak ada yang instan untuk mencapai kesuksesan karena semuanya pasti butuh sebuah proses dan juga butuh pengorbanan serta usaha untuk meraihnya.
Jangan pernah berharap bahwa impianmu akan menjadi kenyataan jika hanya berpangku tangan dan bermalas malasan tanpa sebuah usaha.

Peribahasa yang ke empat:

4.  Sejatine, urip kuwi mung sawang sinawang

Artinya adalah sejatinya hidup ini hanyalah saling pandang memandang antara kehidupan orang yang satu dengan orang yang lainnya.
Janganlah merasa iri akan keberhasilan orang lain karena kita pun tidak pernah tahu seberapa keras usaha yang dia lakukan untuk dapat meraihnya. Dan seandainya kita menjadi dia pun belum tentu kita mau dan mampu untuk berusaha seperti yang dia lakukan.
Selalu bersyukur dengan segala yang ada pada kehidupan kita adalah lebih baik daripada merasa iri pada kehidupan orang lain yang hanya akan membuat hati kita semakin merasa tidak bahagia
Setiap orang tidak ada yang sama setiap orang mempunyai kelebihan dan juga kekurangannya demikian juga dengan kehidupan yang kita jalani sehingga kita tidak perlu saling iri hati.

 

Peribahasa yang ke lima:

5.   Alon alon waton kelakon

Artinya adalah walaupun harus dilakukan secara pelan-pelan namun yang terpenting adalah tujuan kita dapat tercapai.

Banyak hal yang sulit dan beresiko di dalam hidup ini sehingga akan menjadi lebih baik jika kita melakukannya secara perlahan-lahan dan penuh dengan kehati hatian agar tidak membayakan keselamatan diri sendiri dan juga orang lain.

Merencanakan dengan baik dan berpikir panjang sebelum mengerjakan sebuah pekerjaan akan lebih baik hasilnya daripada kita terburu-buru dan akhirnya gagal serta harus mengulang pekerjaan dari permulaan

Segala sesuatu ada waktunya entah itu cepat atau pun lambat, selalu fokus pada tujuan dan berlaku hati-hati akan membawa kita sampai ke tujuan dengan selamat.

Peribahasa yang ke enam:

6.  Tepo seliro

Dalam Bahasa Indonesia adalah tenggang rasa

Artinya adalah perlakukanlah orang lain seperti dirimu sendiri ingin diperlakukan oleh orang lain.
Sebelum berkata dan melakukan sebuah perbuatan kepada orang lain cobalah untuk berpikir seandainya kita menjadi orang tersebut. Jika kita tidak mau dicubit maka janganlah kita mencubit orang lain.
Selalu menghargai dan menghormati orang lain akan membuat hati kita terasa tentram karena kehidupan ini menjadi rukun dan harmonis

 

Peribahasa yang ke tujuh:

7   Sabdo pendito ratu tan kena wola wali

Artinya adalah perkataan pemimpin spiritual atau raja merupakan sebuah panutan, sehingga harus selalu dapat dipercaya dan tidak plin plan

Berusahalan bersikap seperti seorang pemimpin yang selalu dapat dipercaya dan konsisten dalam perkataan dan perbuatan, karena rasa percaya dari orang lain dapat di peroleh dari setiap perkataan dan janji yang telah terucap. Namun kepercayaan itu akan hilang pada saat kita tidak konsisten dalam perkataan atau bahkan mengingkarinya.

 

Peribahasa yang ke delapan:

8.   Manungso kuwi mung ngunduh wohing pakarti

Artinya adalah setiap manusia akan selalu menuai hasil dari apa yang diperbuat entah baik atau pun buruk.

Setiap ada aksi akan selalu ada reaksi, barang siapa menabur dia juga yang akan menuai hasilnya. Taburlah selalu kebaikan dalam setiap jalan hidup yang kita lalui dan pastilah kebaikan juga yang akan kita dapatkan walaupun kita sendiri tidak pernah tahu kapan waktunya untuk menuainya.