Sabdo Pendito Ratu Tan Kena Wola Wali
Salah satu kriteria dalam menilai seseorang adalah perkataan, dimana setiap perkataan yang diucapkan oleh seseorang adalah perwujudan dari apa yang ada dalam pemikiran dan hatinya. Di dalam masyarakat Jawa, perkataan adalah sebuah hal yang sangat dihargai sekaligus menjadi tolok ukur awal seorang pribadi itu merupakan orang yang cukup berharga atau hanya sebatas biasa saja atau bahkan dianggap kurang baik. Begitu pentingnya masalah yang berhubungan dengan perkataan dalam budaya Jawa sehingga ada beberapa ungkapan yang intinya adalah tentang perkataan.
Salah satu ungkapan tentang perkataan tersebut adalah "sabdo pendito ratu tan kena wola wali" seperti yang tercantum dalam gambar di atas. Marilah kita artikan satu per satu kata dalam ungkapan tersebut.
Sabdo adalah perkataan/sabda/ucapan.
Pendito/pandito adalah pendeta/ulama/pemimpim agama atupun spiritual.
Ratu adalah raja/pemimpin pemerintahan.
Tan kena adalah tidak boleh.
Wola wali adalah berubah-ubah/tidak konsisten.
Apabila secara keseluruhan dapat diartikan "perkataan seorang pemimpin spiritual dan raja tidak boleh berubah ubah".
Seorang raja dan seorang pemimpin spiritual/agama merupakan sosok panutan dari rakyatnya atau penganut agama yang sangat menaruh hormat dan rasa percaya yang mendalam kepada mereka, sehingga apa pun yang mereka katakan akan dilakukan oleh pengikut mereka. Dengan kondisi tersebut maka seorang pemimpin harus selalu konsisten terhadap apa yang sudah dikatakannya dan juga bertanggung jawab penuh dari apa pun yang sudah diucapkannya termasuk resiko yang timbul.
Pada jaman dahulu ungkapan ini memang ditujukan untuk mengingatkan para pemimpin yang ada di dalam masyarakat Jawa agar selalu konsisten terhadap segala perkataan yang sudah diucapkan sehingga tidak membuat bingung masyarakat yang mendengarkannya. Satu hal lagi mengapa pemimpin masyarakat harus konsisten terhadap perkataannya adalah karena salah satu kriteria dalam masyarat Jawa mengenai hubungan perkataan dan berharganya seseorang. Tetapi seiring dengan perkembangan yang ada pada saat ini maka ungkapan tersebut tertuju kepada setiap orang yang ada di dalam masyarakat Jawa untuk selalu konsisten dalam perkataan dan juga perbuatannya.
Pada saat ini konsisten dalam perkataan adalah sebuah tolok ukur yang sudah secara umum dipakai dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan bisnis dan organisasi, sehingga apabila seseorang mempunyai konsistensi dalam perkataan dan perbuatannya maka pastilah orang tersebut akan mendapatkan banyak rasa percaya dari orang yang berhubungan dengannya. Demikianlah yang saya pahami tentang ungkapan Jawa "sbdo pendito ratu tan kena wola wali", semoga dapat bermanfaat bagi rekan pembaca, terima kasih.